Love . Laugh . Life . Travel . Backpacker . Kuliner

Latest Posts

Traveling,Travelmate dan PowerBank

By 21.47

Mendaki Maras

Hanya berjarak 6 hari dari liburan kami minggu lalu kami berencana wisata yang antimainstream toh selama ini kami hanya ke pantai,karokean,nongkrong-nongkrong,sesekali terbesit kenapa ngga ke gunung aja. Pengen coba yang katanya foto selfie di titik tertinggi Pulau Bangka.
Gunung maras berjarak 70 Km dari pusat Kota Sungailiat dengan ketinggian 600 mdpl.
Awalnya agak ragu melakukan perjalanan antimainstream ini takut ngga sanggup karena dengar dari pengalaman teman yang sudah pernah mendaki tapi kalau nanti di tanya orang tentang Gunung Maras kan lucu kalau 15 tahun tumbuh besar dan dewasa di Bangka tapi ngga tahu daerah-daerah wisata walau saya bukan asli Bangka.
Kami memutuskan untuk tetap pergi walau dengan persiapan yang tidak begitu matang. Tidak ada persiapan fisik sebelum mendaki dan bekal secukupnya. 
Pagi jam 07.00 dengan sepeda motor berpasang-pasangan dari Kota PangkalPinang kami menuju arah Belinyu. 10 orang dalam 1 rombongan 7 sahabat pria dan 3 wanita termasuk saya.

Menuju Gunung Maras kami melalui Jembatan Perimping yang terkenal di Masyarakat Bangka.

Pemandangan di belakang adalah Jembatan Perimping
Perjalanan menuju Gunung Maras
Tanda-tanda Gunung Maras sudah mulai nampak tak sabar rasanya kaki ini ingin menapakkan kaki di sana (isi hati part 1)

Memulai pendakian pertama semangat masih terasa menggebu-gebu ingin cepat sampai. Tapi ya begitulah pendaki amatir setiap 15 menit sekali pasti nanya "berapa lama lagi nih sampai?" dengan nada getir seakan di depan sana sudah sampai puncak.
"perasaan sudah ketemu tebing yang tinggi eh malah ketemu lembah lagi,kapan sampainya???"
(isi hati part 2)

Sesekali kami berhenti bernafas sambil duduk minum air mineral botol yang kami bawa masing-masing bawa 1 botol. Tapi istirahat kami tak sampai 5 menit kami harus terus melanjutkan perjalanan sebelum matahari mendahului kami sampai di puncak kepala kami. Suara binatang khas gunung silih berganti bersahutan membuat perjalanan semakin menyenangkan (read: melelahkan). 
Saya mulai kelelahan mungkin di setengah perjalanan atau seperempatnya mungkin. Salah satu sahabat pria saya membawakan tas ransel saya dan akhirnya hanya ada minuman botol di tangan. 15 menit kemudian tubuh ini rasanya mau digendong saja sampai ke puncak.
Akhirnya tetap saja salah satu sahabat pria saya yang lain membantu saya naik dengan cara narik pake celana training (what a bad moment) belum juga mendaki Semeru,Mahameru atau apalah itu namanya Gunung yang tinggi-tinggi.
Menoleh ke belakang ternyata bukan cuma saya,sahabat saya wanita yang lain juga kelelahan dan ransel mereka juga di bawa oleh sahabat pria kami. That's why jangan salah pilih travelmate .

Pendakian yang melelahkan
Pemandangan salah satu Air Tejun yang ada di Gunung Maras
Beberapa sahabat pria saya ada yang lebih dulu mandi di air terjun ini dan melanjutkan perjalanan basah-basahan. Kan agak gila.
Beberapa kali ada celah diantara pepohonan semakin jauh berjalan,semakin terasa Gunungnya menjauh hahaha ..
Pendakian akan cepat sampai kalau tidak banyak menghabiskan waktu untuk istirahat di tengah perjalanan. Pendakian kami berjalan sekitar 2.5 jam dan itu termasuk cepat. Sampai di puncak kami tepat jam 11.00 matahari masih kalah cepat dengan langkah getir kami. 


Pengalaman pertama yang indah. Mendaki puncak tertinggi Bangka di Semester terakhir perkuliahan bersama sahabat kuliah tercinta.
Ayo keluar !!! Jangan cuma tau Mall dan diam di rumah. Bumi ini indah, Indonesia Keren, Bangka masih menawan ditengah "seribu danau"nya.










Foto bersama travelmate Pendakian Maras
Jangan Ambil apapun kecuali foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak. Mendaki boleh jangan tinggalkan sampah. Bijaklah ketika traveling. 
Big Thanks Arie Okta Friyanto telah menjadi tour guide kami selama perjalanan dan pelajaran menarik yang tidak di dapat di sekolah formal. Mengajarkan kami untuk ngumpulin sampah sendiri dan di bawa turun lagi. That's awesome moment ever.

Rasa syukur yang luar biasa bisa turun dengan kaki gemetaran.
Akhir perjalanan kami akhiri dengan terjun bebas di aliran air terjun Maras,


Traveling tidak akan seru tanpa Travelmate . Travelmate akan lengkap dengan PowerBank . Sekian









You Might Also Like

4 komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.