Field Trip to Bangkanesia
Sabtu , 03 Januari 2015 adalah tanggal merah di kalender 2015 bertepatan dengan Hari besar umat Muslim Maulid Nabi Muhammad SAW.
Adat di beberapa wilayah Bangka dikenal dengan acara nganggung malam sebelum hari Maulid Nabi Muhammad. Nganggung adalah tradisi turun menurun dilingkungan masyarakat Bangka bisa dikatakan identitas masyarakat bangka mencerminkan kehidupan sosial masyarakat yang bergotong royong.
Anda bisa klik link ADAT NGANGGUNG BANGKA untuk lebih jelas mengenai acara tersebut.
Nah kebetulan salah satu sahabat saya ikut melaksanakan budaya nganggung,kami diundang ke rumahnya untuk makan bersama.
Setelah acara makan bersama. Personil lengkap lalu kami bersiap menuju ke Koba ,Bangka Tengah
Menuju peradaban yang tidak biasanya kami kunjungi. Perjalanan ke Koba dari Pangkalpinang sekitar 1 jam,disuguhi dengan pemandangan pantai di sepanjang pesisir jalan membuat kami melupakan sejenak lelah yang akan kami tempuh diperjalanan.
matahari terik sudah berada tepat di atas kepala. Masuk waktu shalat Dzuhur kami berhenti sejenak,melepaskan sedikit penat berisitirahat dan membasuh wajah wudhu menunaikan kewajiban di salah satu Masjid yang dalam renovasi berada di pusat kota Koba. Sahabat yang baik memang selalu mengajakmu ke tempat yang baik-baik pula (catatan hidup untukku)
melanjutkan perjalanan..
Tanpa arah yang jelas kami hanya bermodalkan sopan santun untuk bertanya dengan warga sekitar dan syukurlan segala urusan hari itu dimudahkan. alhamdulillah ..
Selalu ada pemandangan indah di setiap sisi
Dari Desa Kulur kami bertanya pada masyakarat sekitar, di Desa kulur kami sangat minim petunjuk jalan Google Maps juga tidak bisa memberikan arah yg lebih spesifik. sinyal akan sangat minim di tempat ini. That's why "Malu bertanya sesat di jalan" akan sangat berlaku di tempat seperti ini.
Dari desa kulur akan ada sebuh persimpangan kecil yang lebih tepatnya seperti gang yang akan membawa kami menuju Desa Belimbing "DUREN"
I just wanna laugh so loud looks this picture .
Nah sepanjang Desa Belimbing akan sangat jarang menemui pemukiman warga. hanya sesekali ada penduduk yang lewat bermotor membawa hasil kebun. Jalanan yang tak sepenuhnya aspal,dominan tanah liat berlubang. Beruntunglah kami beberapa kali bertemu dengan penduduk yang lewat dan bisa bertanya
Sepanjang perjalanan menemui sisi jalan dengan pemandangan yang menakjubkan. Dan tak pernah kami lewatkan untuk mengabadikannya.
Tips bagi para Pelancong. Full battery,PowerBank,Full Snack and water in Bag. You know what I mean
beberapa menu dihidangkan di dulang (nama tempat meletakkan lauk pauk dalam adat bangka) |
Menuju peradaban yang tidak biasanya kami kunjungi. Perjalanan ke Koba dari Pangkalpinang sekitar 1 jam,disuguhi dengan pemandangan pantai di sepanjang pesisir jalan membuat kami melupakan sejenak lelah yang akan kami tempuh diperjalanan.
matahari terik sudah berada tepat di atas kepala. Masuk waktu shalat Dzuhur kami berhenti sejenak,melepaskan sedikit penat berisitirahat dan membasuh wajah wudhu menunaikan kewajiban di salah satu Masjid yang dalam renovasi berada di pusat kota Koba. Sahabat yang baik memang selalu mengajakmu ke tempat yang baik-baik pula (catatan hidup untukku)
Tanpa arah yang jelas kami hanya bermodalkan sopan santun untuk bertanya dengan warga sekitar dan syukurlan segala urusan hari itu dimudahkan. alhamdulillah ..
Selalu ada pemandangan indah di setiap sisi
Dari Desa Kulur kami bertanya pada masyakarat sekitar, di Desa kulur kami sangat minim petunjuk jalan Google Maps juga tidak bisa memberikan arah yg lebih spesifik. sinyal akan sangat minim di tempat ini. That's why "Malu bertanya sesat di jalan" akan sangat berlaku di tempat seperti ini.
Dari desa kulur akan ada sebuh persimpangan kecil yang lebih tepatnya seperti gang yang akan membawa kami menuju Desa Belimbing "DUREN"
I just wanna laugh so loud looks this picture .
Nah sepanjang Desa Belimbing akan sangat jarang menemui pemukiman warga. hanya sesekali ada penduduk yang lewat bermotor membawa hasil kebun. Jalanan yang tak sepenuhnya aspal,dominan tanah liat berlubang. Beruntunglah kami beberapa kali bertemu dengan penduduk yang lewat dan bisa bertanya
Sepanjang perjalanan menemui sisi jalan dengan pemandangan yang menakjubkan. Dan tak pernah kami lewatkan untuk mengabadikannya.
Tips bagi para Pelancong. Full battery,PowerBank,Full Snack and water in Bag. You know what I mean
Dan perjalanan melelahkan kami hari ini diakhiri dengan sajian dari rumah salah seorang sahabat saya Dedi di Desa Mesu ketika rehat shalat Maghrib di rumahnya, Menu khas dari Bangka,Lempah kuning ayam kampung.
Terima Kasih Allah atas nikmat cuaca,sehat badan dan kesempatan hari ini
Terima Kasih sahabat sudah membuat cerita yang indah. Semoga kita terus membuat cerita yang indah untuk kisah klasik di masa depan.
Life is a beautiful Journey
Monica Ranita
0 komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.